Kamis, 30 Juli 2009


Biodata Kim Joon Pemeran Song Woo Bin, F4 Korea dalam Boys Before Flowers
Nama Populer : 김준 / Kim Joon (Kim Jun)
Nama Asli : 김형준 / Kim Hyung Joon (Kim Hyeong Jun)
Profesi : Aktor dan Penyanyi
Tanggal Lahir : 3 Februari 1984
Tinggi Badan : 183 cm
Berat Badan : 64 kg
Zodiak : Aquarius
Golongan Darah : O
Agensi : 2step Entertainment

Sinetron yang dibintangi :
Sebagai Song Woo Bin dalam Boys Before Flowers produksi KBS2 tahun 2009

Boys Before Flowers


Boys Before Flowers merupakan drama terbaru Korea yang akan tayang di stasion TV Indosiar Semenjak 1 Juni 2009. Drama Korea Before Flowers adalah sebuah Drama Meteor Garden versi Taiwan dengan adaptasi dari manga Hana Yori Dango.ang menjadi heboh tentang Drama ini adalah, bahwa Boys Before Flower atau Boys Over Flower dan dalam bahasa Koreanya adalah Kgotboda Namja ternyata menyimpan sebuah mister kutukan.

Selama proses produksi serial yang menyebabkan demam Boys Before Flower di Korea ini berlangsung, sudah empat pemain mengalami kecelakaan mobil, kebetulan keempat pemain tersebut merupakan pemeran utama drama Meteor Garden versi taiwan tersebut.

Tiga pemeran utama Drama tersebut yaitu personel F4, yakni Kim Hyun-joong, Kim Bum, dan Kim Joon, serta pemeran utama wanita, Goo Hye-sun, yang berperan sebagai Geum Jan-di (versi Taiwan bernama San Chai). Kecelakaan terakhir menimpa Goo Hye-sun, yang terjadi pada 28 Februari lalu, dan membuatnya harus dirawat selama beberapa hari di rumah sakit.

Belum selesai keterkejutan pemirsa, pada 7 Maret lalu atau sepekan setelah peristiwa kecelakaan Goo Hye-sun, Jang Ja-yeon, pemeran Sunny, satu dari tiga gadis kaya pengganggu Jan-di, tewas gantung diri di rumahnya di Bundang. Kakaknya menemukannya pada pukul 19.30 waktu Korea. Ja-yeon, 27 tahun, gadis lulusan Chosun University--universitas tertua dan prestisius di Korea Selatan - dilaporkan mengalami depresi berat sejak kedua orang tuanya tewas akibat kecelakaan mobil sepuluh tahun lalu.

Namun, teman-teman terdekatnya mengatakan Jang Ja-yeon mengalami banyak masalah dengan manajemennya, terutama yang berkaitan dengan proses pembuatan serial Boys Before Flower. Beberapa jam sebelum tewas, ia menelepon temannya dan mengatakan, "Masalah ini terlalu sulit dan saya ingin mati."

Senin, 27 Juli 2009

Festival Film Anak (FFA) 2009

Festival Film Anak (FFA) merupakan acara besar tahunan yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) bekerjasama dengan komunitas film indie di Sumatera Utara (SFD, MSM, KOFI '52, Kensington dan IMMC) dalam rangka mengadu bakat anak dan remaja (10-19 tahun) dalam sinematografi dan produksi film-film pendek (fiksi dan dokumenter). Seru nih buat kalian yang mau jadi sutradara dan pemain film.

Festival ini udah dimulai sejak tahun 2008 dengan diadakannya FFA 2008. Katanya acaranya sukses lho adik-adik. Makanya acara ini akan diadakan lagi tahun ini. Festival Film Anak (FFA) ini merupakan festival film anak yang pertama di Indonesia.

Melalui acara ini, komunitas Film Indie Sumatera Utara telah memberikan dorongan bagi anak-anak Indonesia untuk meningkatkan partisipasi dalam pembangunan super tim anak-anak kreatif, partisipatif dan koperatif. Dalam tiga tahun pertama Festival ini masih memberikan kelonggaran bagi peserta yang masih melibatkan orang-orang dewasa dalam rangka melatih dan mendampingi anak-anak selama masa produksi. Jadi, sekarang ini hitungannya masih komposisi 80% anak-anak dan 20% dewasa. Jadi kalian gak usah kuatir takut enggak bisa, solanya kalian bisa minta bantuan kakak atau orang tua kalian dalam proses pembuatan filmnya.

Dalam festival ini kalian juga bisa belajar tentang film lho. Selain menyelenggarakan festival, rangkaian kegiatan di FFA juga ada menyelenggarakan workshop, pendampingan produksi dan malam penganugerahan. Melalui workshop, anak diperkenalkan dan dilatih untuk menggunakan peralatan produksi film mulai dari penyusunan naskah, pembuatan story board, casting, penggunaan handycam sampai camcorder yang standar broadcast (camera 3ccd); sedangkan pendampingan dan pemantauan produksi dilakukan untuk memastikan orisinalitas dan kemungkinan kendala yang dihadapi anak-anak dalam berkreasi.

Nah adik-adik... gimana? Inilah saatnya kalian untuk mengisi liburan dengan hal-hal yang bermanfaat sekaligus kreatif. Siapa tau film yang kalian bikin bisa jadi salah satu pemenang dalam festival yang pendaftarannya masih akan dibuka hingga 17 Agustus 2009 mendatang. Ayo adik-adik... tunjukan bakat dan kreatifitas kalian!!

Pelaku Bukan Nur Hasbi

Hasil pemeriksaan DNA terhadap dua potongan kepala yang diduga kuat sebagai pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, tak cocok dengan DNA dari keluarga Nur Hasbi serta Ibrahim. "Tidak cocok dengan Ibrahim, tidak cocok dengan Nur Hasbi," jelas Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Nanan Sukarna di Jakarta, Rabu (22/7).

Dengan demikian, dua jenazah korban tewas yang kini masih tersimpan di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, bukan Nur Hasbi atau Nur Said maupun Ibrahim. Selama ini, kedua nama tersebut diduga sebagai pelaku pengeboman.

Nur Hasbi, menurut pengamat terorisme, Al Chaidar, berteman dengan Asmar Latin Sani, pelaku pengeboman Marriott 2003. "Nur Hasbi satu angkatan di Al Mukmin Ngruki," kata Al Chaidar. Selain itu, tambahnya, Nur Hasbi merupakan anak buah dari gembong teroris yang paling dicari di Tanah Air, yakni Noordin Mohamad Top. "Bahkan dia pernah menjadi kurir Noordin," ungkap Al Chaidar. Nur Hasbi juga diduga anggota kelompok Cilacap, Jawa Tengah [baca: Nur Hasbi Diduga Kurir Noordin Top]

Sedangkan Ibrahim diketahui bekerja di Hotel Ritz Carlton sejak 2005 sebagai florist. Namun setelah peristiwa peledakan bom itu, keberadaan Ibrahim hingga kini belum diketahui. Istri Ibrahim, Sucihari, mengatakan hampir setiap akhir pekan atau hari libur sang suami selalu meluangkan waktu menemui keluarganya di Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kuningan, Jawa Barat. Sucihari sempat dibawa ke Jakarta untuk mengidentifikasi empat jenazah korban ledakan bom yang belum dikenali. Namun, ia dan keluarga tidak yakin Ibrahim termasuk di antara empat korban tewas tersebut [baca: Keberadaan Ibrahim Masih Misterius].

Meski begitu, polisi memastikan kedua potongan kepala yang ditemukan merupakan pelaku bom bunuh diri. Tim Disaster Victim Identification Markas Besar Polri mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri di Marriott berjenis kelamin laki-laki, berusia 16-17 tahun, kulit putih, rambut hitam lurus pendek, tinggi badan 180-190 sentimeter, dan ukuran sepatu 42-43. Sementara, pelaku bom bunuh diri di Ritz Carlton juga berjenis kelamin laki-laki. berusia 20-40 tahun, kulit sawo matang, rambut hitam lurus pendek, dan tinggi badan 165 sentimeter.

Mahasiswa asal Jambi Diduga Tertular Flu Babi

27/07/2009 16:52Frans Pratama, salah seorang mahasiswa asal Jambi yang kuliah di Jakarta, dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Raden Mataher, Jambi. Ia menderita gejala suhu tubuh 39 derajat Celsius dan disertai batuk. Mahasiswa strata-2 di sebuah perguruan tinggi di Jakarta, baru kembali ke Jambi pada Sabtu silam.

Hingga Senin (27/7), Frans masih dirawat di ruang isolasi. Pihak rumah sakit masih menunggu hasil pemeriksaan lendir sang pasien di Jakarta. Terutama, memastikan mahasiswa itu positif menderita flu babi atau tidak. Hasil tes baru akan keluar minimal tiga hari ke depan

Sejarah Gedung Pancasila


Pada masa pemerintahan Hindia Belanda berkuasa di Indonesia, sejumlah bangunan gedung pemerintahan didirikan di sekitar kawasan yang kini disebut sebagai Taman Pejambon. Salah satu gedung tersebut adalah Gedung Pancasila, dan sekarang menjadi bagian dari kompleks bangunan Gedung Departemen Luar Negeri Republik Indonesia.

Dibangun pada tahun 1830, Gedung Pancasila telah beberapa kali berubah fungsi, antara lain sebagai rumah kediaman Panglima Angkatan Perang Kerajaan Belanda, sebagai tempat pertemuan anggota Volksraad (sebutan bagi Dewan Perwakilan Rakyat oleh pemerintah Belanda) dan sebagai tempat Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI bersidang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Nama Gedung Pancasila tidak terlepas dari lahirnya Pancasila. Di gedung tersebut, pada tanggal 22 Juni 1945, BPUPKI bersidang dan memutuskan Pancasila yang tercantum dalam Piagam Jakarta sebagai dasar negara Indonesia.

Pada tahun 1950 atau setelah kemerdekaan, Gedung tersebut diserahkan pengelolaannya kepada Departemen Luar Negeri.

Saat ini Gedung Pancasila digunakan untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan Menteri Luar Negeri seperti resepsi penandatanganan perjanjian dengan negara lain, resepsi diplomatik atau jamuan resmi dan pelantikan atau pengambilan sumpah pejabat Departemen Luar Negeri.

Sabtu, 25 Juli 2009

kelaz baru yang mengasyikan

Tahun,nie q skullah di Saba...Qwh masug di x-1.....temen2 bru...q lutcuh2 n gokil2..

itu masa paz q ma nag 10.1 MOPD...
ketua kelas q dewi....
temen dsna baex,,
ech q msh lom bz bwt blog...ru blajar so nie ja dlu iach



Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and 2009 Bridal Dresses.